Apa itu Tobrut? Dan kenapa mereka bikin geger tiap hajatan?
Pernah nggak sih kamu lagi tidur nyenyak, terus tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara “dug dug dug… tsst tsst!” yang makin lama makin bikin tempat tidurmu bergetar? Nah, kalau itu terjadi, selamat! Kemungkinan besar kamu sedang kena serangan dari geng Tobrut — kelompok penggemar sound system jedag-jedug yang biasa meramaikan hajatan, sunatan, atau acara 17-an dengan gaya barbar tapi bahagia.
Di kalangan anak muda zaman now, muncul satu fenomena unik yang bikin penasaran netizen: Tobrut itu suka sound jedag-jedug. Tapi… tunggu dulu, siapa sih sebenarnya mereka?
“Tobrut itu bukan sekadar geng. Mereka itu movement, bro. Gaya hidup. Slogan mereka cuma satu: ‘Kalau nggak jedag, nggak hidup!’” — Ucok Tambora, pengamat budaya horeg, 2024.
Kenapa Tobrut Suka Sound Jedag-Jedug?
Dari hobi jadi identitas
Pertama-tama, mari kita bahas akar masalahnya. Tobrut bukan sekadar penonton. Mereka adalah pelaku, penari, bahkan influencer lokal di dunia per-hajatan-an. Mereka datang bukan buat makan nasi kotak. Mereka datang buat nyawer biduan, ngibasin handuk, dan tentunya: goyang all out di depan speaker 15 inch.
Sound jedag-jedug bukan cuma bunyi. Itu ritme hidup.
Bayangin aja: beat keras, lampu strobo menyala, satu geng goyang kaya nggak ada hari esok. Di tengah-tengah itu, ada si Tobrut dengan kacamata hitam malam-malam, baju nyentrik, dan kaki yang gak bisa diam. Dan anehnya… mereka selalu tahu momen pas buat naik panggung.
Slogan Hidup Orang Tobrut
Hidup sekali, jedag-jedug berkali-kali!
Slogan hidup orang Tobrut adalah: “Gaskeun jedag, tahan jedug!”
Kalimat ini bukan hanya lucu, tapi penuh filosofi. Dalam dunia yang makin serius dan penuh tekanan, Tobrut memilih kegilaan sebagai bentuk kebebasan. Mereka hidup dengan prinsip: kalau bisa goyang sekarang, ngapain ditunda?
“Tobrut itu bukan urakan. Mereka ekspresif. Biar orang lain duduk diam, mereka joget di depan speaker. That’s confidence.” — Dr. Santi Purnama, M.Psi, psikolog budaya pop.
Gaya Fashion Tobrut: Nyentrik Tapi Ikonik
Sandal swallow, celana pendek, dan bandana reggae
Kalau kamu masih bingung cara mengenali Tobrut, gampang. Cari aja cowok/cewek yang datang ke pesta dengan outfit yang bikin orang mikir: “Serius nih dia pakai itu?” Tapi justru itu yang bikin mereka stand out!
Beberapa item wajib Tobrut:
-
Kacamata hitam padahal acara malam hari
-
Bandana, biasanya warna merah atau tribal
-
Kaos oblong dengan logo sound system lokal
-
Celana pendek (kadang motif army)
-
Sepatu futsal atau sandal swallow (gaya bebas!)
Fashion mereka mungkin nggak masuk katalog Zara, tapi masuk algoritma TikTok. Percaya deh.
Sound Horeg: DNA Sejati Kaum Tobrut
Antara jedag-jedug dan nyanyian biduan remix
Istilah Sound Horeg sendiri berarti “sound hore-hore regeng”, gabungan dari sound system murah meriah tapi maksimal di efek. Jenis sound ini punya ciri khas:
-
Bass nendang sampai jantung deg-degan
-
Volume maksimal, speaker bisa bergetar
-
Musik remix lokal yang campur dangdut, koplo, EDM, dan entah apa lagi
Sound Horeg bukan buat didengar santai. Ini sound yang bikin orang naik darah dan naik panggung. Dan siapa yang paling cocok dengan energi itu? Ya tentu saja: Tobrut.
“Kalau bukan karena sound jedag-jedug, Tobrut gak bakal joget. Mereka dan sound itu satu paket!” — Bang Acil, teknisi sound hajatan.
Apakah Tobrut Meresahkan? Atau Justru Menghibur?
Antara dicibir dan dirindukan
Tiap kali acara hajatan selesai, pasti ada dua kubu di kampung: yang kesel dan yang kangen. Kenapa? Karena Tobrut kadang joget kelewat batas, tapi mereka juga yang bikin suasana gak garing.
Beberapa warga mungkin ngeluh:
-
“Ganggu istirahat!”
-
“Kenapa harus nyawer terus?”
-
“Jogetnya kok mirip teater tradisional campur freestyle MMA?”
Tapi… waktu Tobrut nggak datang, hajatan terasa sepi. Seperti nasi tanpa sambal. Ada tapi gak greget.
Fenomena Tobrut di Media Sosial
Viral? Jelas. Tapi juga menginspirasi
Di TikTok, Instagram Reels, bahkan YouTube Shorts, video Tobrut joget depan sound system selalu punya jutaan views. Kontennya lucu, gila, kadang absurd. Tapi… justru itu yang bikin menarik!
Komen-komennya juga gak kalah seru:
-
“Gue pengen hidup sebebas abang ini!”
-
“Tobrut ini mentalnya baja, gua liat ada yang joget walau sendal copot!”
-
“Speaker rusak, Tobrut tetap goyang.”
Ini membuktikan satu hal: orang Indonesia itu butuh hiburan yang relate dan apa adanya. Dan Tobrut hadir sebagai hiburan rakyat yang otentik.
Sound Jedag-Jedug dan Mental Sehat
Eh, ini serius: Goyang bisa kurangi stres
Penelitian dari Jurnal Psikologi Terapan dan Hiburan Lokal, edisi Mei 2024, menyebutkan bahwa goyang bebas sambil mendengar beat keras dapat mengurangi hormon kortisol (penyebab stres). Jadi secara nggak langsung, Tobrut adalah pelaku healing non-konvensional.
“Gerakan tubuh yang spontan diiringi musik keras dapat melepas energi negatif. Ini bentuk katarsis ala lokal.” — Dr. Yoga Simanjuntak, ahli terapi musik dan budaya populer.
Kalau dipikir-pikir, bukankah lebih sehat goyang depan speaker daripada menyimpan emosi sambil overthinking?
Cara Jadi Tobrut Sejati
Panduan jadi anak sound tanpa harus maksa
Mau jadi Tobrut tapi malu? Nih, tips-nya:
-
Jangan mikirin omongan orang
-
Latih goyangan spontan, bukan yang dibuat-buat
-
Cari hajatan yang punya sound system gede
-
Pakai outfit ala Tobrut: santai tapi niat
-
Ajak teman, tapi kalau joget sendirian juga nggak apa-apa
Ingat, Tobrut itu soal energi dan ekspresi, bukan soal gaya doang.
Kesimpulan: Tobrut, Sound Jedag-Jedug, dan Gaya Hidup Baru
Tobrut itu bukan hanya tren. Mereka adalah simbol kebebasan baru di tengah masyarakat yang makin tegang. Mereka menunjukkan bahwa ekspresi diri bisa datang dari hal paling sederhana: musik keras dan tarian spontan.
Dan ya, Tobrut itu suka sound jedag-jedug, bukan karena norak. Tapi karena mereka tahu caranya menikmati hidup — di antara dentuman bass dan teriakan biduan. Jadi lain kali kamu lihat mereka joget di tengah keramaian, jangan cibir. Siapa tahu, kamu sebenarnya butuh jedag-jedug juga.
Pakaian Wajib Anak Tobrut Apa Aja? Gaya Keras, Penampilan Beringas!